Donor darah merupakan tindakan perorangan atau berkelompok yang dilakukan untuk memberikan darah pada orang lain yang dibantu oleh para medis. Namun perlu diketahui juga bahwa tindakan medis ini tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Pelaksanaan transfusi darah telah diatur dalam Peraturan Pemerintah no. 7 tahun 2011 tentang pelayanan darah.
Dalam peraturan tersebut ditegaskan bahwa, penyelenggaraan pendonoran serta pengolahan darah dilakukan oleh pihak Unit Donor Darah (UDD). Organisasi sosial yang bertugas untuk menangani tindakan ini adalah Palang Merah Indonesia (PMI).
Berikut ini adalah beberapa informasi penting yang perlu Anda ketahui berkaitan dengan donor (transfusi) darah.
Manfaat dari Transfusi Darah
Tindakan medis ini tentu memiliki manfaat, baik bagi pasien (resipien) maupun pendonor. Bagi orang sakit yang sedang membutuhkan darah, tentu ini dapat sangat membantu, bahkan dapat menyelamatkan nyawa mereka.
Sedangkan bagi Anda para pendonor, dengan melakukan tindakan medis ini anda dapat mengurangi resiko penyakit jantung, kanker dan pembuluh darah, serta menurunkan kadar kolesterol.
Selain dapat menurunkan resiko penyakit serius, transfusi darah juga dapat mendeteksi penyakit, membantu menurunkan berat badan, menjaga kesehatan hati, serta meningkatkan produksi darah dalam tubuh.
Luka karena kekurangan eritrosit juga dapat lebih cepat sembuh. Selain itu, transfusi darah juga dapat memberikan dampak emosional yang positif seperti perasaan lebih bahagia serta mencegah terjadinya penuaan dini.
Efek Samping yang Muncul
Meskipun memiliki banyak manfaat, namun Anda tidak bisa terlalu sering dalam melakukan transfusi darah. Hal ini dikarenakan tindakan tersebut juga memiliki efek samping tersendiri bagi tubuh.
Namun tidak perlu khawatir. Efek samping dari transfusi darah masih tergolong ringan dan biasanya tidak harus dialami oleh semua orang. Bahkan jarang sekali pendonor yang mengalami efek samping berat hingga harus dirawat.
Efek samping setelah transfusi darah adalah munculnya memar dan rasa sakit pada bagian tubuh yang menjadi tempat pengambilan darah, pusing, dan juga mual. Selain itu rasa lemas dan pendarahan pada tangan (tempat pengambilan darah) juga dapat terjadi.
Syarat untuk Bisa Melakukan Transfusi Darah
Anda perlu mengikuti beberapa syarat tertentu sebelum melakukan tindakan transfusi darah. Pendonor harus berusia 17 hingga 60 tahun, memiliki minimal berat badan 45 kg, bertekanan darah normal dan suhu tubuh berkisar 36,6 hingga 37,5 derajat celcius.
Selain itu, Anda juga harus dalam keadaan sehat dan berhemoglobin minimal 12 gram (wanita) dan 12,5 (pria). Jika pernah menjadi pendonor, jarak donor darah terakhir paling singkat harus 3 atau 12 minggu.
Syarat terakhir yang perlu diketahui adalah, Anda perlu melakukan tindakan penyumbangan darah secara sukarela dengan menjalani serangkaian pemeriksaan dan menandatangani surat pendaftaran sebelum mendonor.
Info Cara Mendonor Darah dari SehatQ.com
Anda bisa langsung mendatangi UDD ataupun rumah sakit terdekat untuk bisa melakukan transfusi darah. Penyumbangan darah di rumah sakit biasanya akan ditangani oleh Unit Bank Darah.
Setelah tiba di UDD atau RS terdekat, Anda bisa mengambil, membaca dan kemudian menandatangani surat atau formulir pendaftaran. Setelah selesai dengan urusan formulir pendaftaran, Anda akan mengikuti serangkaian pemeriksaan dan wawancara yang dilakukan oleh dokter.
Kemudian Anda dapat melakukan pengambilan darah serta sampel darah dan juga kartu donor. Kegiatan donor pun selesai dan Anda dapat beristirahat.
Demikianlah informasi penting seputar donor darah. Semoga informasi tentang tindakan medis ini dapat menambah wawasan serta bermanfaat bagi Anda. Agar tahu lebih banyak tentang info kesehatan, jangan lupa untuk mengunduh Aplikasi SehatQ.com dan kunjungilah website SehatQ.com.